Jalan PDBK #4; Ciptakan Ke’khas’an




Bandara Soekarno-Hatta, 08 November 2011


Dear all,

Bila si OM, Triono Soendoro, bicara tentang angka ato olahan IPKM, maka otomatis bibirnya akan menyebut duo nonik, parmi dan rofi. Bila para penggiat PDBK membaca sebuah hikmah cerita dari milis maka yang terbersit adalah pak DB, Didik Budijanto. Bila yang terbaca adalah kalimat pancingan yang mampu membangkit motivasi, maka yang terngiang adalah nama pak Sawi. Pun bila yang terbaca di milis adalah sederetan kalimat protes dan kata ‘boseeeeen’, maka yang teringat adalah ADL. Huehehehe...

Pun PDBK, dengan alami menumbuhkan ke’khas’an bagi para penggiatnya, dan bahkan pada ‘diri’nya sendiri.

Suatu saat berdiskusi tentang intervensi dalam sebuah penelitian community development, hampir semua peserta diskusi mengedepankan masalah ‘materi’ sebagai sebuah kendala, yang lebih mirip batu sebesar rumah di tengah jalan, susah ditembus.

Tawaran alternatif solusi untuk mengedepankan aspek non material dengan ‘pemberdayaan community’, dimentahkan dengan celoteh ringan..

ini bukan PDBK mas, tidak bisa hanya non material...

Hahaha... Jalan PDBK telah menumbuhkan ke’khas’annya sendiri!
Cara-cara PDBK telah menumbuhkembangkan stereotype  PDBK sebagai sebuah gerakan non material.


-ADL-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar