e book 4 free; Jelajah Nusantara, Catatan Perjalanan Seorang Peneliti Kesehatan


e book 4 free; Jelajah Nusantara, Catatan Perjalanan Seorang Peneliti Kesehatan



Buku ‘Jelajah Nusantara, Catatan Seorang Peneliti Kesehatan’ ini lebih merupakan catatan yang dirasakan penulis dalam setiap perjalanan dalam menjalani tugas sebagai seorang peneliti. Sebuah catatan yang sebetulnya bukan sebuah tugas pokok yang harus diemban.

Rasa keprihatinan, trenyuh, empati... semuanya bercampur baur dalam buku ini, seiring realitas masih lebarnya rentang variabilitas ketersediaan pelayanan kesehatan di setiap penjuru negeri. Meski juga kebanggaan membersit kuat saat kearifan lokal begitu kental mewarnai langkah dalam menyikapi setiap permasalahan yang ada.

Cerita bagaimana petugas kesehatan di Puskesmas Sampang termotivasi dan bangkit dari keterpurukannya, atau petugas di Puskesmas Perampuan Lombok Barat yang penuh inovasi, sampai masyarakat Kabupaten Pegunungan Bintang yang dengan arif memanfaatkan potensi lokalnya, mampu mem’besar’kan kepala penulis merasai endorfin yang mengalir seiring rasa bangga ditakdirkan menjadi anak-anak negeri ini.

Kami berharap banyak, bahwa tulisan dalam buku ini mampu membawa setiap pembaca ikut merasakan perjalanan dan realitas kondisi wajah negeri ini. Tidak hanya nama-nama kota yang sudah biasa terdengar di telinga kita, tetapi juga pegunungan, pulau-pulau terluar, dan sampai wilayah-wilayah perbatasan negeri.

Pada akhirnya buku ini menyisakan harapan untuk bisa memberi kesadaran dan kecintaan pada Republik ini. Sungguh kami berharap banyak untuk itu!

Saran dan kritik membangun tetap ditunggu.
Salam!


-ADL-

***

menginginkan buku ini? tinggal ninggalin alamat email di kolom komen...

e book 4 free; Gado-gado ala SAMPANG! Serial Diskusi Masalah Kesehatan






Buku ini lebih merupakan catatan keprihatinan atas banyak hal dan kejadian yang menjadi potret buruk status kesehatan di Pulau Madura, khususnya di
Kabupaten Sampang.

Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) menempatkan semua (empat) kabupaten di Pulau Madura sebagai Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK). Dalam catatan, hal ini sudah sangat biasa, bahwa empat kabupaten di Madura selalu, baik bergantian maupun bersama-sama, menempati posisi bawah pemeringkatan status kesehatan dilihat dari sisi manapun di Propinsi Jawa Timur. Faktor budaya Madura yang seringkali dipakai sebagai kambing hitam atas kondisi ini, meski dibantah keras oleh aktor kebijakan lokal.

Buku ini merupakan dokumentasi salah satu rangkaian catatan ‘Diskusi Senin Pagi’ yang dilakukan oleh penulis di laman jejaring sosial Facebook. Penulis mencoba membawa ‘masalah kesehatan’, khususnya ‘kebijakan kesehatan’ menjadi ranah publik yang lebih populer. Hal ini lebih didasari pada keprihatinan bahwa bidang kesehatan lebih menjadi ‘mainstream’ pemerintah daripada menjadi milik masyarakat!

Buku ini banyak mencatat permasalahan kesehatan aktual di Madura, khususnya Kabupaten Sampang. Mencoba memetakan setiap permasalahan tersebut, mencoba menawarkan solusi, sekaligus pada akhirnya mencatat juga geliat perubahan yang sedang terjadi, dan masih terus terjadi pada saat buku ini diterbitkan.

Pada akhirnya buku menyisakan harapan masyarakat di Madura bisa terbebas dari tirani keterpurukannya, sekaligus bisa menjadi potret dan bahkan model
pemberdayaan bagi daerah lainnya. Sungguh penulis berharap banyak untuk itu!

link download; http://www.scribd.com/doc/117719333/Gado-gado-ala-Sampang-Serial-Diskusi-Masalah-Kesehatan

'Opera van Jampersal'


emergence muncul sebagai sebuah kreativitas dalam menyikapi sebuah kesulitan yang dianggap sebagai tantangan.

persembahan dari kreativitas teman-teman Rumah Sakit Daerah Kabupaten Lumajang untuk membantu mensosialisasikan Jampersal di bumi Lumajang

***

"Visinya siyy..utk sosialisasi Jampersal,dimana persalinan itu musthinya ke nakes. Didalam ceritanya kita buat yg bisa diterima oleh masyarakat,dan nyentil nakes, pun stake holder. Ada punokawan sbg bentuk pamong dan masyarakat di desa, ada dalang yg bercerita, ada bidan sebagai nakes (yg di sini ngumung Madura), ada sinden yang menyanyi utk selingan lagu2 yg lagi in...biar mereka tertarik. Kenapa kia ambil setiing goro2..ya karena emang goro-goro ntu tempatnya masalah ngumpul..njur bar kuwi khan ana solusi...just a simple thing,I think..cuman bentuk kemasan yg lain. itu saja..tdk lebih. Ide awalnya dari saya, lucu2annya juga,keluar dari yg"biasa" itu juga butuh keberanian..dan saya support semua teman utk allout di panggung,bukan sbg keseharian. Alhamdulillah dapat sambutan..he he he..begitu,yak...matur nuwun atensinya..."
 (@Anni Haryati, RSD Lumajang)



Full Team



Punakawan on stage