Jambore Kader; Momentum Pemberdayaan Masyarakat Lombok Barat



Senggigi, 10 November 2012


Hari ini, tepat tanggal 10 November 2012, saat Hari Pahlawan, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat juga tengah mengelu-elukan pahlawannya. Pahlawan yang bukan hanya tanpa tanda jasa, dan bahkan bisa dikatakan pahlawan tanpa tanda biaya.



Saya hadir bersama rekan peneliti senior saya, bu WDA, yang turut berbaur dengan seribu orang lebih yang terdiri dari kader kesehatan dari 123 desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat di wilayah Kecamatan Meninting, kepala desa, camat, kepala SKPD se Lombok Barat, Puskesmas serta tidak ketinggalan dari Dinas Kesehatan. Eh.. hampir lupa! Juga turut hadir Pokja AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan) dari 9 kabupaten/kota sepropinsi NTB, perwakilan dari propinsi, serta bu Cristin, perwakilan dari P2PL.

Semua tumplek blek pake kaos kuning memenuhi lapangan di pinggir pantai tersebut. Bu WDA juga ikutan pake kaos kuning berbaur dengan para kader. Saya? Yaaa... karena tubuh terlalu kurus, akhirnya ga ada ukuran yang sesuai. Hiks...



Dengan mendirikan tenda-tenda komando yang didatangkan dari Dinas Sosial, Basarnas, maupun SKPD lain, para kader akan bermalam di sini sampai hari Minggu besok. Menggalang kebersamaan, menumbuhkan kebanggaan para kader sebagai salah satu aktor pahlawan pembangunan.

Berpusat di  Coco Beach_Kerandangan, acara yang dibuka oleh Bupati Lombok Barat tersebut menggusung setidaknya 5 (lima) kegiatan sampai dua hari ke depan. Lima kegiatan tersebut menurut dr. Astarini, selaku koordinator acara Jambore Kader ini adalah;
1)      Orientasi Kader
2)      Deklarasai ODF (Open Defecation Free)
3)      Cerdas Cermat Kader Kesehatan
4)      Bakti Sosial, serta
5)      Pelayanan atau Pemeriksaan Kesehatan untuk Kader

Open Defecation Free??? Yak! Pada momentum kali ini ada deklarasi dari seluruh Desa dan Kelurahan di Kecamatan Meninting yang mendeklarasikan bahwa Kecamatan Meninting sebagai Kecamatan ODF. Di wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat hal ini biasa disebut oleh Gubernur sebagai BASNO (Buang Air Besar Nol).



Sejatinya di wilayah Kabupaten Lombok Barat setidaknya sudah ada 29 desa/kelurahan yang sudah ODF. Tapi, untuk kecamatan yang seluruh desa/kelurahannya sudah ODF baru Kecamatan Meninting yang pertama. Daaaan... peran kader dan masyarakat sungguh sangat besar dalam mewujudkan ini. Saya sendiri dan bu WDA sempat berbaur saat ada kerja bakti menggali tanah untuk septictank di wilayah Meninting ini saat kunjungan sebelumnya.

Balik maning ke Jambore yak! Acara Jambore Kader ini full acara khusus untuk kader kesehatan sewilayah Kabupaten Lombok Barat. Acara banyak berisi tentang capacity building ataupun refreshing kemampuan kader tentang Posyandu dan upaya pemberdayaan lainnya.

Dalam kesempatan ini banyak diberikan penghargaan bagi kader, terutama bagi kader lestari, kader yang telah lebih dari 10 tahun mengabdikan dirinya untuk kesehatan di masyarakat.



Sebuah kesempatan yang langka, kesempatan yang tidak ada duanya. Disebutkan namanya di depan seribu orang lebih sebagai kader yang berprestasi. Diberikan kesempatan untuk bersalaman, bertatap muka, sekaligus menerima bingkisan dari Bupati maupun ibu Bupati selaku Ketua Tim Tim Penggerak PKK.
Ahh... saya bisa ikut merasai endorphin yang seakan meledak memenuhi setiap pori tubuh, membesarkan kepala yang brasa membengkak tiada tara.

Jumlah kader kesehatan di kabupaten ini semestinya 4.000 orang, tetapi yang bisa dihadirkan hanya sekitar 800 kader. Dalam rencana, menurut Kadinkes Lombok Barat, Pak Rahman, hal ini akan direplikasi dan dibagi dalam 5 (lima) regional wilayah Lombok Barat. Untuk penjadwalannya masih menunggu konfirmasi dari pihak protokoler Bupati.



Matahari telah tenggelam, acara masih berlangsung dengan seru, wajah-wajah sumringah kader masih bertebaran.

Dan saya harus pergi,
mencari sinyal yang pasti,
kerna saya tak tahan lagi,
untuk upload dan berbagi,
cerita bahagia ini...


-ADL-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar