Milestones: kendala dan kelemahan yang bersifat terapan yang sering terjadi
Luaran kebijakan adalah manfaat yang diterima oleh kelompok sasaran (obyek kebijakan) serta tata nilai baru yang tercipta yang sesuai dengan tujuan penerapan kebijakan. Disamping ukuran luaran tersebut, sebuah kebijakan perlu juga dipantau tingkat efektivitasnya. Efektivitas kebijakan dapat diukur dengan beberapa parameter berikut:
- Berkurangnya atau terhindarnya masalah, khususnya masalah publik;
- Perilaku baru yang ditimbulkan oleh adanya kebijakan;
- Besarnya dampak yang ditimbulkan, yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif;
- Tingkat keharmonisan atau keselarasan kehidupan organisasi atau kehidupan masyarakat;
- Tatanilai atau norma baru yang timbul sesuai dengan tujuan kebijakan.
Di sisi lain penentu kebijakan perlu memahami bahwa efektivitas kebijakan sangat dipengaruhi oleh 5 faktor berikut:
- Tingkat Partisipasi; setiap tahap analisis kebijakan perlu melibatkan stakeholder dan obyek kebijakan agar semua nilai dan bentuk keragaman dapat diakomodasi dalam kebijakan. Makin besar tingkat partisipasi stakeholder dan obyek kebijakan dalam tahapan kebijakan makin besar efektivitas sebuah kebijakan.
- Konteks dan Desain Kebijakan; kebijakan yang berfokus pada masalah dan bersifat prediktif-proaktif akan memberikan kemungkinan keberhasilan yang lebih besar, terutama dalam menciptakan tatanilai baru. Materi yang bersifat umum tetapi akomodatif akan memberikan ruang partisipasi yang lebih besar pada obyek kebijakan. Ruang gerak yang lebih besar akan mengurangi tingkat resistensi dan timbulnya masalah baru.
- Tertib Siklus Kebijakan; kelemahan selama ini adalah pada tidak tertibnya perumus kebijakan dalam menerapkan tiga tahap siklus kebijakan. Kebanyakan kebijakan kesehatan di Indonesia tidak pernah dilakukan review atau evaluasi. Siklus kebijakan hanya berhenti pada implementasi kebijakan. Oleh karena itu sering kita alami banyaknya kebijakan dalam pembangunan kesehatan yang tumpang tindih dan seringkali saling bertentangan.
- Informasi dan Sosialisasi; sosialisasi yang intens dan pemberian informasi yang terbuka dan lengkap akan mendorong tingkat partisipasi anggota atau masyarakat dalam menunjang keberhasilan suatu kebijakan.
- Pendekatan yang dipergunakan; setiap tahap dalam siklus kebijakan membutuhkan ”kendaraan” yang disebut sebagai pendekatan, seperti yang telah dibahas di atas. Setiap tahap dalam siklus kebijakan, setiap dimensi waktu dan tempat, membutuhkan penerapan pendekatan yang berbeda-beda. Pemilihan pendekatan yang tepat akan menentukan tingkat efektivitas kebijakan.
Sumber: Dunn, William N. 1999. Analisis Kebijakan. Diterjemahkan Drs. Samodra Wibawa, MA dkk. Edisi ke 2. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar